Senin, 07 November 2016

Di Depan Lebih Indah

Kita sama-sama tahu. Tidak ada yang mau disakiti. Tidak ada yang bermaksud menimbulkan luka. Tidak pula ada yang berpikir keduanya.

Kekerasan bukan sebuah penyelesaian yang seharusnya diambil. Aku bukan sebuah baja, yang tidak berefek apapun ketika ditempa dalam bara api sekalipun. Meskipun nantinya aku berubah bentuk, namun, aku tetaplah baja. Tidak akan pernah berubah.

Baja akan melindungi manusia, jika manusia memperlakukannya selayaknya baja pada umumnya. Namun sifat manusia yang selalu tidak puas dengan apa yang ada di sekitarnya, membuat baja melukai manusia itu. Tindakan rasional sebenarnya, siapa berbuat dan apa yang akan ditimbulkan akibat perbuatan itu. Namun ego manusia yang membuatnya tidak menyadari kesalahan tersebut. Atau mungkin kesalahan ditimbulkan oleh baja itu. Wallahualam.

Aahh.. yang sudah berlalu jangan terus menerus disesali. Di depan ada sebuah pemandangan indah, mungkin. Jadi, jangan menengok ke belakang seakan di belakang kembali memberi harapan. Meskipun di depan belum tentu memberi harapan, namun, jangan bergantung ke belakang.

Ikuti saja arus air yang akan membawa kita ke muara. Laut yang luas, berbagai macam makhluk akan kita jumpai di sana...

0 komentar:

Posting Komentar