Sabtu, 19 April 2014

Hujan

Aku menghirup nafas dalam-dalam. Dan udara segar mengalir melewati rongga tenggorokanku hingga akhirnya memenuhi paru-paru di dadaku. Langsung saja penat yang selama ini menyelubungiku terdesak keluar. Aku merasa lebih baik. Setidaknya satu bebanku sedikit berkurang.

Lantas aku berjalan pulang dalam keadaan yang lebih baik dari saat aku berangkat tadi. Dan bayangan senyummu yang akan ku temui setiap kali melewati rumahmu memberikan semangat tersendiri bagiku. Semangat itu membakarku untuk terus berjalan melewati deras hujan yang saat ini turun.

Langkahku akhirnya menghantarkanku semakin dekat denganmu. Cat orange pagarmu sudah dapat ku lihat dari balik guyuran hujan. Langkahku tambah mantap. Dan tinggal beberapa rumah lagi dari rumahmu.

Tapi tiba-tiba sebuah mobil merah terang menyalip langkahku dari belakang. Mobil itu berhenti tepat di depan rumahmu. Sontak aku berhenti karena langkahku dihalangi oleh pintu mobil yang terbuka.

Seorang laki-laki keluar dari pintu itu. Tangan kanannya membawa payung sehingga membuatnya tidak basah. Lalu Laki-Laki itu sedikit berlari kecil mengitari mobil itu dan berhenti di samping tepat depan pagar rumahmu. Seorang gadis keluar pintu lain dan bergabung dengan laki-laki itu dalam satu payung.

Aku pun bisa melihat dengan jelas. Gadis itu berjalan sambil memeluk manja laki-laki di sampingnya.

Dan aku hanya bisa tertegun. "Ega. . ?"