Jumat, 28 Juli 2017

One Day

Hari 6/7

Tantangan kali ini tentang pengharapan. Ah, pengharapan. Aku menengok usia. Sebuah kenyataan menohokku. Sudah saatnya berusaha mewujudkan satu persatu harapan yang digantung.

Aku memiliki banyak pengharapan. Tapi ada beberapa yang mengisi sebagian otak. Di dalam sana sudah mulai membunyikan alarm agar segera dilaksanakan atau diusahakan.

Bekerja.
Setelah lulus, harusnya bekerja. Ini sedang diusahakan. Melamar pekerjaan rasanya sadis. Untung aku juga tidak melamar gadis. Apa rasanya juga seperti ini? Mungkin harus banyak-banyak sabar.
Kalau ditanya pengen jadi apa, jawabku tetap, pengen jadi Editor. Tapi aku melihat backgroundku, pantas ya?
Kini aku pasrah saja. Aku tidak pilih-pilih tempat bekerja. Yang penting halal. Editor ataupun apa kalau dijalani atas nama-Nya pasti berkah.

Penerbitan Buku
Aku ingin menerbitkan bukuku salah satu percetakan di Jogjakarta. Kasian anak-anakku, mengendap di laptop tanpa sedikitpun sempat tersentuh karena aktifitasku yang luar biasa menyita waktu. Salahku juga terlalu mengesampingkan mereka. Dan kini aku sibuk dengan event-event dan project-project hingga anak-anakku kembali terlupakan.
Tapi aku menunggu saat bekerja. Karena proses penerbitan pun butuh biaya. Aku harus banyak bersabar dan berusaha untuk pengharapan kali ini.
Karena aku ingin menua bersama royalti, tinggal duduk sembari berimajinasi, uang mengalir. Menyenangkan rasanya kan? Semoga menjadi bestseller. Aamiin..

Menikah
Siapa coba yang tidak ingin menikah? Banyak teman-temanku yang sudah menimang anak. Itu yang membuatku sadar bahwa aku sudah dewasa dan saatnya mengedarkan biodata. Setidaknya mempelajari kebiasaan orang itu tidaklah butuh waktu yang sebentar. Aku hanya ingin tahu, bagaimana dia menghadapi sikap terburukku dan bagaimana dia saat rasa bosan hinggap dalam perasaannya.
Dia Sang Pembolak Balik Hati Manusia, aku hanya bisa berharap Dia menjatuhkan hatiku pada orang yang bisa menerimaku apa adanya dan mau berubah bersama. Entah kapan bisa terlaksana, aku hanya mampu berdoa, semoga Dia mempertemukan kita. Jelasnya, pengharapan kali ini terlaksana setelah kedua pengharapan di atas terealisasi. Sabar. Pokoknya sabar adalah kunci dari semua pengharapan.

Dan aku hanyalah merencanakan, sedang yang berhak menentukan hanyalah Dia Yang Maha Perencana. Aku cukup berikhtiar. Dan Dia yang mengabulkan.

#tantanganbasabasi
#ceritaanggia
#jostory

0 komentar:

Posting Komentar